BeginiCara Allah Mengangkat Derajat Hambanya - Ustadz Adi Hidayat - Youtube from www.youtube.com. Karena tidak ada kesembuhan dengan hanya berkeluh kesah dan patah harapan. Keinginan allah ta'ala untuk meninggikan derajat orang mukmin yang sabar. Semakin banyak kita berdoa, semakin allah cinta kepada kita. AllahSWT memerintahkan kepada umatnya untuk berdoa, Allah pun berjanji akan mengabulkan doa para hambanya. uas #uah #uha #shift #pemudahijrah #ustazabdulsomad #ustazadihidayat #ustazhananattaki #nasihat #nasihatislami #ceramah #ceramahsingkat #dakwah #mediadakwa Terdapatbeberapa ayat al-Quran yang boleh diamalkan untuk mengatasi masalah kemurungan ini. Satu perkongsian thread di laman sosial twitter seorang pengguna menggunakan nama @Awantona memberitahu Allah menegur kita secara lembut. Ayat 1 : Wad duhaa'Sabarlah sahabatku, kita semua akan masuk ke syurga Allah, insya-Allah'. Bukankah ini kata-kata yang Bagaimana Allah (menegur) hamba-Nya?"~~~Ada banyak cara Allah menegur hamba-Nya.Terkadang Allah menegur seketika itu juga!!!Kemarin merasa bangga dengan ser Bersyukurlahpada Allah bila hati kita masih kerap mencela diri atas kemaksiatan yang dilakukan . Sebab itu adalah tanda bahwa kita m . home allah melihat hambanya Hikmah Rabu, 25 Januari 2023 - 2304 WIB Salah satu sifat Allah yang wajib diimani adalah Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan manusia, dan sebaliknya Allah melihat segala penglihatan makhluk-Nya. Tips Rabu, 19 Oktober 2022 - 2357 WIB Doa ketika melihat keindahan ciptaan Allah baik pemandangan alam atau sesuatu yang menakjubkan perlu diketahui umat Islam. Doa ini termasuk dzikir yang disunnahkan. Tausyiah Selasa, 31 Mei 2022 - 1834 WIB Imam al-Ghazali mengatakan semua muslim mengaku percaya bahwa menampak Allah adalah puncak kebahagiaan manusia, karena hal ini dinyatakan dalam syariah. Hikmah Kamis, 18 Agustus 2022 - 0510 WIB Sebagian orang awam dan kelompok pemuja akal mungkin sering bertanya tentang Zat Allah. Berikut alasan mengapa kita manusia dilarang memikirkan zat-Nya. Tausyiah Jum'at, 18 November 2022 - 1048 WIB Ada satu nasihat indah disampaikan Nabi shollalohu alaihi wasallam kepada sahabat kecil beliau Abdullah bin Abbas. Jagalah hak Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Muslimah Jum'at, 02 Juli 2021 - 0749 WIB Tidak ada suatu masalah atau musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Tausyiah Sabtu, 04 Februari 2023 - 1258 WIB Boleh jadi ada orang yang menduga bahwa mungkin saja untuk menikmati kebahagiaan di akhirat tanpa mencintai Allah. Ini sudah terlalu jauh tersesat, ujar Imam al-Ghazali. Muslimah Senin, 07 Juni 2021 - 1602 WIB Setiap muslim hendaklah beraktivitas di dunia ini, haruslah berhati-hati jangan sampai melanggar syariat Islam. Jangan sampai aktivitas kita sia-sia bahkan mendatangkan dosa. Hikmah Senin, 27 Februari 2023 - 1032 WIB Momen terbaik dalam kehidupan seorang muslin adalah pada saat Allah Subhanahu wa Taala mulai menegur hamba-Nya. Mengapa demikian? Karena, teguran itu berarti bahwa Allah menunjukkan cinta dan kasih sayang-Nya Muslimah Senin, 31 Oktober 2022 - 1321 WIB Saat Allah Subhanahu wa Taala mulai menegur hamba-Nya, itulah momen terbaik hamba. Teguran itu berarti bahwa Allah menunjukkan cinta dan kasih sayang-Nya. Seorang hamba yang berbuat salah kepada Allah, kemudian ditegur dari perbuatan salahnya Allah tunjukkan kesalahannya, agar hamba bertaubat dan kembali pada jalan kebenaran. Tausyiah Rabu, 10 Juni 2020 - 1603 WIB Salah satu keadaan yang paling disukai Allah adalah ketika hambanya dalam posisi sabar. Yakni bersabar dalam setiap keadaan yang ditakdirkan Allah Subhanahu wa taala. Tausyiah Sabtu, 26 Juni 2021 - 2034 WIB Setiap muslim pasti ingin dekat dengan Allah dan mendapatkan ridho-Nya. Bagaimana jalan menuju Allah dan meraih keridhoan-Nya? Berikut jawabannya. Muslimah Kamis, 14 Oktober 2021 - 0633 WIB Menyibukan diri dengan hal-hal atau perbuatan sia-sia sangat dilarang dalam Islam. Bahkan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam sudah memperingatkannya untuk meninggalkan hal yang tidak bermanfaat. Tausyiah Kamis, 02 Juni 2022 - 1918 WIB Syaikh Yusuf Al-Qardhawi mengatakan kebutuhan manusia akan maghfirah Allah SWT adalah kebutuhan pokok. Karena nikmat-nikmat Allah SWT yang dicurahkan kepadanya tidak terhitung. Muslimah Rabu, 20 Juli 2022 - 1720 WIB Allah Taala adalah satu-satunya Tuhan yang wajib dijadikan sandaran oleh setiap muslim. Termasuk dalam hal ini adalah ketika seorang hamba mencintai sesuatu. Apa itu cinta karena Allah? Tausyiah Minggu, 07 Mei 2023 - 1938 WIB Di kalangan umat Islam ada sekelompok orang yang dimurkai Allah subhanahu wa taala. Golongan ini adalah orang yang enggan berdoa, mereka menyepelekan doa. Hikmah Selasa, 23 Agustus 2022 - 0843 WIB Berikut kisah seorang penipu ulung yang mendapat ampunan Allah karena pujian dua orang kepadanya. Kisah ini tergolong unik namun sarat pelajaran berharga. Muslimah Sabtu, 16 Januari 2021 - 1701 WIB Perintah Allah Taala dalam Al Quran telah banyak menyerukan kepada hamba-Nya agar menjadi pribadi yang bertakwa. Allah Taala telah memberikan banyak kunci dan jalan agar seorang muslim menjadi muttaqin orang yang bertakwa Tips Kamis, 01 April 2021 - 1808 WIB Hantu menurut pandangan orang awam adalah sosok makhluk yang menakutkan. Orang Indonesia sering menyebutnya sebagai makhluk gaib, roh halus, roh jahat, jin, setan, Iblis, kuntilanak, dan lainnya. Hikmah Jum'at, 11 Februari 2022 - 2125 WIB Bagi umat muslim yang ingin memantapkan tauhidnya perlu mengetahui 20 sifat wajib dan sifat mustahil bagi Allah. Adapun sifat mustahil adalah kebalikan dari sifat wajib. loading...Beragam cara Allah SWT menegur hamba-hambanya, namun cara Allah ini sebagai salah satu kasih sayang kepada hamba-hambaNya untuk terus taat dan bertakwa. Foto ilustrasi/ist Saat Allah Subhanahu wa Ta'ala mulai menegur hamba-Nya, itulah momen terbaik hamba. Teguran Allah itu berarti bahwa Allah menunjukkan cinta dan kasih sayang-Nya. Seorang hamba yang berbuat salah kepada Allah, kemudian ditegur dari perbuatan salahnya Allah tunjukkan kesalahannya, agar hamba bertaubat dan kembali pada jalan kebenaran. Teguran ada beberapa arti. Bisa berupa sapaan, mencela, atau menasehati dan memperingatkan. Kalau arti teguran dari Allah , sudah jelas itu berarti ada nasehat dari langit yang disampaikan kepada hamba-Nya. Teguran juga merupakan peringatan dari Allah agar seorang hamba jangan makin jauh terjerumus dalam dosa, harus cepat kembali ke jalur taubat lalu hidup dalam ketaatan. Baca Juga Dari Anas bin Malik, Nabishallallahu alaihi wa sallambersabda “Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di dunia. Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia akan mengakhirkan balasan atas dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada hari kiamat kelak.” HR. Tirmidzi. Menurut ustad dari kajian Manhaj Salaf Muhammad Abduh Tuasikal dalam kajiannya menyebutkan, jadi teguran dari Allah adalah tanda cinta dari-Nya. Dengan cara Dia memberikan ujian dan musibah. Jika bukan karena musibah atau ujian, tentulah akan banyak mata yang enggan menangis, hati yang enggan rendah hati, tangan yang enggan menengadah ke atas, bibir yang enggan Istighfar, kening yang enggan bersujud dan hidup yang terus hadits Anas bin Malik, beliaushallallahu alaihi wa sallambersabda “Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka. Barangsiapa yang ridho, maka ia yang akan meraih ridho Allah. Barangsiapa siapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka.” HR. Ibnu Majah.Terkadang perut yang lapar, dompet yang kosong, tubuh yang terbaring sakit, masalah yang menimpa, musibah yang datang, seringkali dapat memberi pelajaran bermakna dalam hidup kita yang lalai. Itulah cara Allah Ta'ala menegur hamba-Nya. Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di dunia dengan diberikan musibah yang ia tidak suka sehingga ia keluar dari dunia dalam keadaan bersih dari dan ujian yang berat dari segi kualitas dan kuantitas, dalam pandangan manusia. akan mendapat balasan pahala yang besar. Tanda Allah cinta dari Allah maka Dia akan menguji hamba-Nya. Dan Allah yang lebih mengetahui keadaan hamba-Nya. Kata Lukman -seorang shalih- pada anaknya, “Wahai anakku, ketahuilah bahwa emas dan perak diuji keampuhannya dengan api sedangkan seorang mukmin diuji dengan ditimpakan musibah.”Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirmanاَحَسِبَ النَّا سُ اَنْ يُّتْرَكُوْۤا اَنْ يَّقُوْلُوْۤا اٰمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَـنُوْنَ وَلَقَدْ فَتَـنَّا الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَـعْلَمَنَّ اللّٰهُ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكٰذِبِيْنَ"Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, "Kami telah beriman" dan mereka tidak diuji?". "Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta." QS. Al-'Ankabut 2-3.Karena mungkin saat kita berada dalam kesenangan, kemudahan, kecukupan, kita seringkali lalai dari mengingat Allah. Sehingga Allah pun menegur kita dengan musibah atau kita berada di puncak kesenangan atau kebahagiaan, maka Allah menyapa kita dengan masalah, agar kita tidak melampui batas, tidak terlalu foya-foya, tidak lalai beribadah, tidak pamer dan kita dalam kondisi sehat, maka Allah menegur kita dengan sakit, agar kita bersyukur dengan nikmat sehat, banyak memohon kesembuhan kepada Allah, belajar bersabar, tidak mudah menyia-nyiakan waktu, agar lebih menjaga pola makan dan hidup kita dalam kemudahan, kenyamanan, kecukupan, maka Allah menegur kita dengan kesusahan, agar kita tidak merasa hebat, tidak berbangga diri, agar rendah hati, banyak bersyukur dan tidak bersikap kita sibuk mengejar dunia hingga lalai untuk beribadah, maka Allah menegur kita dengan kegagalan dan kehilangan, agar kita sadar jangan berambisi dengan dunia, bahwa harta hanya titipan, bahwa dunia hanya terkadang cara Allah menegur kita, agar kita tidak melampaui batas, agar kita tidak merasa hebat, agar kita banyak bersyukur, agar kita dapat merenung, tidak sombong dan kembali dengan ujian dan musibah menjadikan kita sadar bahwa kita ini lemah dan kita bukan siapa-siapa jika tanpa Allah. Tanpa teguran dari Allah Ta'ala Yang Maha Baik maka kita akan jadi sombong dan melakukan syariat. Baca Juga Wallahu'alam wid loading...Teguran dari Allah Subhanahu wa taala merupakan atau dimaknai sebagai nasehat dari langit yang disampaikan kepada hamba-hambaNya, agar kembali berbuat baik atau kembali ke jalan yang lurus. Foto ilustrasi/istimewa Momen terbaik dalam kehidupan seorang muslim adalah pada saat Allah Subhanahu wa Ta'ala mulai menegur hamba-Nya. Mengapa demikian? Karena, teguran itu berarti bahwa Allah menunjukkan cinta dan kasih sayang-Nya. Seorang hamba yang berbuat salah kepada Allah, kemudian ditegur dari perbuatan salahnya Allah tunjukkan kesalahannya, agar hamba bertaubat dan kembali pada jalan kebenaran. Teguran ada beberapa arti. Bisa berupa sapaan, mencela, atau menasehati dan memperingatkan. Kalau arti teguran dari Allah, sudah jelas itu berarti ada nasehat dari langit yang disampaikan kepada hamba-Nya. Teguran juga merupakan peringatan dari Allah agar seorang hamba jangan makin jauh terjerumus dalam dosa, harus cepat kembali ke jalur taubat lalu hidup dalam ketaatan. Baca Juga Dari Anas bin Malik, Nabishallallahu alaihi wa sallambersabda “Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di dunia. Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia akan mengakhirkan balasan atas dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada hari kiamat kelak.” HR. Tirmidzi. Menurut ustad dari kajian Manhaj Salaf Muhammad Abduh Tuasikal dalam kajiannya menyebutkan, jadi teguran dari Allah adalah tanda cinta dari-Nya. Dengan cara Dia memberikan ujian dan musibah. Jika bukan karena musibah atau ujian, tentulah akan banyak mata yang enggan menangis, hati yang enggan rendah hati, tangan yang enggan menengadah ke atas, bibir yang enggan Istighfar, kening yang enggan bersujud dan hidup yang terus hadis Anas bin Malik, beliaushallallahu alaihi wa sallambersabda “Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka. Barangsiapa yang ridho, maka ia yang akan meraih ridho Allah. Barangsiapa siapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka.” HR. Ibnu Majah.Terkadang perut yang lapar, dompet yang kosong, tubuh yang terbaring sakit, masalah yang menimpa, musibah yang datang, seringkali dapat memberi pelajaran bermakna dalam hidup kita yang lalai. Itulah cara Allah Ta'ala menegur hamba-Nya. Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di dunia dengan diberikan musibah yang ia tidak suka sehingga ia keluar dari dunia dalam keadaan bersih dari dan ujian yang berat dari segi kualitas dan kuantitas, dalam pandangan manusia. akan mendapat balasan pahala yang besar. Tanda Allah cinta dari Allah maka Dia akan menguji hamba-Nya. Dan Allah yang lebih mengetahui keadaan hamba-Nya. Kata Lukman -seorang shalih- pada anaknya, “Wahai anakku, ketahuilah bahwa emas dan perak diuji keampuhannya dengan api sedangkan seorang mukmin diuji dengan ditimpakan musibah.”Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirmanاَحَسِبَ النَّا سُ اَنْ يُّتْرَكُوْۤا اَنْ يَّقُوْلُوْۤا اٰمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَـنُوْنَ وَلَقَدْ فَتَـنَّا الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَـعْلَمَنَّ اللّٰهُ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكٰذِبِيْنَ"Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, "Kami telah beriman" dan mereka tidak diuji?". "Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta." QS. Al-'Ankabut 2-3.Karena mungkin saat kita berada dalam kesenangan, kemudahan, kecukupan, kita seringkali lalai dari mengingat Allah. Sehingga Allah pun menegur kita dengan musibah atau kita berada di puncak kesenangan atau kebahagiaan, maka Allah menyapa kita dengan masalah, agar kita tidak melampui batas, tidak terlalu foya-foya, tidak lalai beribadah, tidak pamer dan kita dalam kondisi sehat, maka Allah menegur kita dengan sakit, agar kita bersyukur dengan nikmat sehat, banyak memohon kesembuhan kepada Allah, belajar bersabar, tidak mudah menyia-nyiakan waktu, agar lebih menjaga pola makan dan hidup kita dalam kemudahan, kenyamanan, kecukupan, maka Allah menegur kita dengan kesusahan, agar kita tidak merasa hebat, tidak berbangga diri, agar rendah hati, banyak bersyukur dan tidak bersikap kita sibuk mengejar dunia hingga lalai untuk beribadah, maka Allah menegur kita dengan kegagalan dan kehilangan, agar kita sadar jangan berambisi dengan dunia, bahwa harta hanya titipan, bahwa dunia hanya terkadang cara Allah menegur kita, agar kita tidak melampaui batas, agar kita tidak merasa hebat, agar kita banyak bersyukur, agar kita dapat merenung, tidak sombong dan kembali dengan ujian dan musibah menjadikan kita sadar bahwa kita ini lemah dan kita bukan siapa-siapa jika tanpa Allah. Tanpa teguran dari Allah Ta'ala Yang Maha Baik maka kita akan jadi sombong dan melakukan syariat. Baca Juga Wallahu'alam wid loading...Sekecil apapun perbuatan kita semasa hidup, kebaikan atau keburukan, ketaatan maupun kemaksiatan, akan dicatat dan dipertanyakan kelak oleh Allah Taala di Hari Perhitugan kelak. Foto ilustrasi/ist Untuk kenyamanan dan keamanan di dalam rumah, kantor atau area-area publik lainnya, orang-orang memasang CCTV. Tujuan utamanya sebagai alat pengawas dan pemantau 24 jam, tanpa henti terhadap semua aktivitas di area-area tersebut. Mengawasi aktivitas manusia, aktivitas alam dan semua aktivitas lainnya. Bila terjadi apa-apa, maka rekaman CCTV itu akan dibuka sebagai bukti. Baca juga Mengapa Kaum Perempuan Diperintahkan Memperbanyak Sedekah? Bagaimana dengan Yang Maha Mengetahui? Allah Subhanhu wa ta'ala yang mengawasi manusia 24 jam sehari atau setiap detik tanpa ada lengah. Haruskah manusia abai terhadap yang Maha Mengawasi ini?Ar-Raqiib...Yang Maha Mengawasi. Nama Allah Ta’ala yang maha agung ini disebutkan dalam tiga ayat al-Qur’an,{إنَّ اللهَ كان عَلَيْكُمْ رقيباً}“Sesungguhnya Allah Maha Mengawasi kamu sekalian” QS an-Nisaa’1.{وكان اللهُ عَلى كُلِّ شَيْءٍ رَقِيْباً}“Dan adalah Allah Maha Mengawasi segala sesuatu” QS al-Ahzaab52. Baca Juga {وكُنْتُ عَلَيْهِمْ شَهِيْداً ما دُمْتُ فِيْهِمْ، فَلَمَّا تَوَفَّيْتَنِي كُنْتَ أنْتَ الرَّقِيْبَ عَلَيْهِمْ، وأنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيْدٍ}“Dan akulah yang menjadi saksi terhadap mereka selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan angkat aku, Engkau-lah Yang Maha Mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu” QS al-Maa-idah117.Imam Ibnu Katsir ketika menafsirkan ayat pertama di atas, beliau menjelaskan bahwa makna ar-Raqiib adalah zat yang maha mengawasi semua perbuatan dan keadaan manusia”. Kitab Tafsir Ibnu Katsir 1/596Syaikh Abdurrahman as-Sa’di berkata “ar-Raqiib adalah zat yang maha memperhatikan dan mengawasi semua hamba-Nya ketika mereka bergerakberaktifitas maupun ketika mereka diam, mengetahui apa yang mereka sembunyikan maupun yang mereka tampakkan, dan mengawasi semua keadaan mereka”. Kitab Taisiirul Kariimir Rahmaan hal 90. Baca Juga Di tempat lain beliau berkata “ar-Raqiib adalah zat yang maha mengawasi semua urusan makhluk-Nya, maha mengetahui kesudahannya, dan maha mengatur semua urusan tersebut dengan sesempurna-sempurna aturan dan sebaik-sebaik ketentuan“. Ibid hal 487Maka makna ar-Raqiib secara lebih terperinci adalah zat yang maha memperhatikan/mengetahui apa yang tersembunyi dalam dada/hati manusia, yang maha mengawasi apa yang diusahakan setiap diri manusia, yang maha memelihara semua makhluk dan menjalankan mereka dengan sebaik-baik aturan dan sesempurna-sempurna penataan, yang maha mengawasi semua yang terlihat dengan penglihatan-Nya yang tidak ada sesuatupun yang luput darinya, yang maha mengawasi semua yang terdengar dengan pendengaran-Nya yang meliputi segala sesuatu, yang maha mengawasi/memperhatikan semua makhluk dengan ilmu-Nya yang meliputi segala sesuatu. Kitab Fiqhul asma-il husna. hal 159 Baca Juga Manusia banyak yang melakukan kemaksiatan, perbuatan dzalim, perbuatan munkar dan perbuatan-perbuatan dosa lainnya. Tak pernahkah kita berpikir, bahwa kita diawasi? Padahal ada Dzat yang Maha Mengawasi, semua gerak gerik kita sebagai manusia, tanpa lengah sedikit pun. Lalu bagaimana cara Allah Ta'ala mengawasi manusia ini? Dinukil dari berbagai sumber, didalam melakukan pengawasan, ada 3 cara yang dilakukan Allah ta'ala, yakni1. Pengawasan langsung. Tidak dinafikan, penyakit anxiety atau kemurungan semakin melanda masayarakat kita tidak kira golongan muda atau tua. Penyakit ini semakin membimbangkan kerana boleh menyebabkan pesakitnya mengalami masalah dengan diri sendiri. Selain mendapatkan rawatan di hospital, pesakit juga boleh menggunakan cara melalui Islam yag dibenarkan. Terdapat beberapa ayat al-Quran yang boleh diamalkan untuk mengatasi masalah kemurungan ini. Perkongsian menulis thread di laman sosial twitter seorang pengguna menggunakan nama memberitahu Allah menegur kita secara lembut. **media[100357]** Ayat 1 Wad duhaaSabarlah sahabatku, kita semua akan masuk ke syurga Allah, insya-Allah’ Bukankah ini kata-kata yang cukup indah yang perlu kita tuturkan pada seseorang yang tertekan jiwanya. Yang merasa sakit dalam hatinya. – Demi waktu dhuha ketika matahari naik setinggi galah Sebab itu, perkara pertama yang perlu anda beritahu pada seseorang yang alami tekanan emosi atau depresi adalah "Bangun! Lihatlah matahari. Hidup ini tak selamanya hancur dan kelam” Di luar sana ada matahari yang memancarkan cahayanya yang sangat indah. Ayat 2 Wal laili iza sajaa – Dan demi malam apabila telah sunyi Seorang yang alami depresi atau tekanan emosi adalah mereka ini akan berjaga malam. Mereka tidur di siang hari dan berjaga di malam hari. Ayat 3 Ma wad da’aka rabbuka wa ma qalaa’ – Tuhanmu tidak meninggalkanmu Muhammad dan tidak pula membencimu Allah tidak membenci Muhammad, apatah lagi melupakannya. Samalah halnya dengan kamu, wahai jiwa-jiwa yang tertekan Allah tidak sesekali membencimu. Dan Allah tidak sesekali melupakanmu. Ayat 4 Wa lal aakhiratukhairul laka minal-oola’ – Sesungguhnya kesudahan itu lebih baik bagimu daripada yang permulaan. Apa yang bakal mendatangi mu adalah jauh lebih baik dengan apa yang sedang kamu alami sekarang. Ayat 5 Wa la sawfa y’uteeka rabbuka fatarda’ – Dan sesungguhnya, Tuhanmu pasti memberikan kurnia-Nya kepadamu, sehingga engkau redha – berpuas hati Katakan ini pada mereka yang depresi “Sedikit masa lagi wahai kaum Muslimin, Allah akan memberikan syurgaNya insya-Allah dan memberi bahagia buat kita.’ Sabarlah untuk sedikit masa lagi, Allah akan memberi kemenangan untuk semua kesukaran ini dan membuatkan kita merasa bahagia gembira.’ Inilah janji Allah dan akan tertunailah sabarlah untuk sedikit masa lagi.’ Dan Allah memberi sebab untuk kita percayakan semua janjinya itu. Inilah firman Allah? Ayat 6 Alam ya jidka yateema Fa aawaa’ – Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu. Tanyakah dirimu, tidakkah pernah kamu berasa sakit-sakit? Tidakkah kamu pernah menjadi anak kecil, yang mana Allah melindungi dan menjagamu ketika usia itu? Ayat 7 Wa wa jadaka daal lan fahada – Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kebingungan, lalu dia memberikan petunjuk. Bukankah kita juga sentiasa dalam kebingungan sebelum kita menemui jalan keluar? Saya tahu saya tidak solat. Saya tidak pernah kenal agama. Dan Allah melihat saya dalam kebingungan lalu membantu saya. Samalah halnya dengan kamu, tidakkah kamu dalam kebingungan dan Allah membantumu. Ayat 8 Wa wa jadaka aa-ilan fa aghnaa’ – Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan. Berapa ramai dari kalangan kita dalam peliharaan Tuhannya. Allah memelihara keluarga kita ketika saat sukar mereka. Dan dalam ayat seterusnya, Allah berikan kamu dengan lebih banyak lagi sebab. Kepada Rasulullah dan juga kita. Mengingatkan kita berulang-ulang kali. Kenapa kita harus meyakini setiap peringatanNya ini. Janjinya itu benar. Jadi kepada anda yang alami tekanan. inilah cara terbaik untuk menasihati mereka. Beritahulah kisah-kisah terdahulu yang telah berlaku. Dan berikan sebab untuk mereka meyakini yang janji Allah itu benar, sama seperti yang pernah Allah membenarinya pada masa terdahulu. Kemudian Allah memberikan kamu penawat untuk merawat tekanan emosi itu. Apakah ubat yang Allah turunkan ini? Ianya adalah mendidik hati agar mengingati kesukaran orang lain yang jauh lebih susah daripada kita. Ayat 9 Fa am mal yateema falaa taqhar’ – Maka terhadap anak yatim, janganlah engkau berlaku sewenang-wenangnya Ayat 10 Wa am mas saa-ila fala tanhar’ – Dan orang yang meminta-minta, janganlah engkau mengherdiknya Yang pertama adalah anak yatim, yang kedua adalah pengemis. Ingatlah bahawa anak-anak yatim ini mereka tiada siapa yang menjaga. Sedangkan kamu mempunyai mak ayah untuk menjagamu. Kamu ada keluarga untuk menjagamu. Malah kamu punya satu tempat yang kamu panggil rumah. Anak yatim tak punya siapa-siapa. Pengemis pula tak punya makanan, sebaliknya dia minta makanan daripada kamu. Mereka tidur dalam kelaparan setiap hari. Lihat kamu, Allah masih memberikan kamu makanan. Berapa ramai dari kalangan kita yg pernah tidur dlm kelaparan? Subhanallah.. Jadi Allah beritahu kita yang penawar untuk merawat hati yang sakit itu adalah untuk melihat kembali kesusahan orang lain Seandainya semua itu telah dilakukan tetapi perasaan kamu masih terasa jauh daripada Allah, bacalah firman Allah ini. Ayat 11 Wa amma bi ne’mati rabbika fahad dith – Dan terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah engkau nyatakan dengan bersyukur Allah kurnikan kita dengan kenikmatan yang tidak terhingga. Ucapkanlah Alhamdulillah untuk mata ini, Alhamdulillah untuk tangan ini, Alhamdulillah untuk mulut ini, Alhamdulillah untuk hati ini. Perhatikan ini, jika Allah tak sayang kenapa Allah masih menghidupkan kita? Jika allah tak sayang kita kenapa allah berikan kita rezeki setiap minit dalam kehidupan kita. Jika allah tak cintakan kita kenapa kita masih ada di sini hari ini. Fikirlah sedalam-dalamnya. Semoga perkongsian kami hari ini dapat manfaat kepada korang semua. Mohon share kepada kawan-kawan yang memerlukan kekuatan. Dan moga terus kuat dalam menempuh kehidupan Skip to content Beginilah Cara Allah Ta’ala Menegur Hamba-Nya loading… Teguran dari Allah Subhanahu wa taala merupakan atau dimaknai sebagai nasehat dari langit yang disampaikan kepada hamba-hambaNya, agar kembali berbuat baik atau kembali ke jalan yang lurus. Foto ilustrasi/istimewa Momen terbaik dalam kehidupan seorang muslim adalah pada saat Allah Subhanahu wa Ta’ala mulai menegur hamba-Nya. Mengapa demikian? Karena, teguran itu berarti bahwa Allah menunjukkan cinta dan kasih sayang-Nya. Seorang hamba yang berbuat salah kepada Allah, kemudian ditegur dari perbuatan salahnya Allah tunjukkan kesalahannya, agar hamba bertaubat dan kembali pada jalan kebenaran. Teguran ada beberapa arti. Bisa berupa sapaan, mencela, atau menasehati dan memperingatkan. Kalau arti teguran dari Allah, sudah jelas itu berarti ada nasehat dari langit yang disampaikan kepada hamba-Nya. Teguran juga merupakan peringatan dari Allah agar seorang hamba jangan makin jauh terjerumus dalam dosa, harus cepat kembali ke jalur taubat lalu hidup dalam ketaatan. Baca juga Peringatan Allah Terhadap Orang yang Hatinya Keras Seperti Batu Dari Anas bin Malik, Nabishallallahu alaihi wa sallambersabda “Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di dunia. Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia akan mengakhirkan balasan atas dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada hari kiamat kelak.” HR. Tirmidzi. Menurut ustad dari kajian Manhaj Salaf Muhammad Abduh Tuasikal dalam kajiannya menyebutkan, jadi teguran dari Allah adalah tanda cinta dari-Nya. Dengan cara Dia memberikan ujian dan musibah. Jika bukan karena musibah atau ujian, tentulah akan banyak mata yang enggan menangis, hati yang enggan rendah hati, tangan yang enggan menengadah ke atas, bibir yang enggan Istighfar, kening yang enggan bersujud dan hidup yang terus lalai. Dari hadis Anas bin Malik, beliaushallallahu alaihi wa sallambersabda “Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka. Barangsiapa yang ridho, maka ia yang akan meraih ridho Allah. Barangsiapa siapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka.” HR. Ibnu Majah. Terkadang perut yang lapar, dompet yang kosong, tubuh yang terbaring sakit, masalah yang menimpa, musibah yang datang, seringkali dapat memberi pelajaran bermakna dalam hidup kita yang lalai. Itulah cara Allah Ta’ala menegur hamba-Nya. Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di dunia dengan diberikan musibah yang ia tidak suka sehingga ia keluar dari dunia dalam keadaan bersih dari dosa. Musibah dan ujian yang berat dari segi kualitas dan kuantitas, dalam pandangan manusia. akan mendapat balasan pahala yang besar. Tanda Allah cinta dari Allah maka Dia akan menguji hamba-Nya. Dan Allah yang lebih mengetahui keadaan hamba-Nya. Kata Lukman -seorang shalih- pada anaknya, “Wahai anakku, ketahuilah bahwa emas dan perak diuji keampuhannya dengan api sedangkan seorang mukmin diuji dengan ditimpakan musibah.” Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman اَحَسِبَ النَّا سُ اَنْ يُّتْرَكُوْۤا اَنْ يَّقُوْلُوْۤا اٰمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَـنُوْنَ وَلَقَدْ فَتَـنَّا الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَـعْلَمَنَّ اللّٰهُ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكٰذِبِيْنَ “Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, “Kami telah beriman” dan mereka tidak diuji?”. “Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta.” QS. Al-Ankabut 2-3. Karena mungkin saat kita berada dalam kesenangan, kemudahan, kecukupan, kita seringkali lalai dari mengingat Allah. Sehingga Allah pun menegur kita dengan musibah atau ujian. Ketika kita berada di puncak kesenangan atau kebahagiaan, maka Allah menyapa kita dengan masalah, agar kita tidak melampui batas, tidak terlalu foya-foya, tidak lalai beribadah, tidak pamer dan berlebihan. Ketika kita dalam kondisi sehat, maka Allah menegur kita dengan sakit, agar kita bersyukur dengan nikmat sehat, banyak memohon kesembuhan kepada Allah, belajar bersabar, tidak mudah menyia-nyiakan waktu, agar lebih menjaga pola makan dan hidup sehat. Ketika kita dalam kemudahan, kenyamanan, kecukupan, maka Allah menegur kita dengan kesusahan, agar kita tidak merasa hebat, tidak berbangga diri, agar rendah hati, banyak bersyukur dan tidak bersikap sombong. Ketika kita sibuk mengejar dunia hingga lalai untuk beribadah, maka Allah menegur kita dengan kegagalan dan kehilangan, agar kita sadar jangan berambisi dengan dunia, bahwa harta hanya titipan, bahwa dunia hanya sementara. Begitulah terkadang cara Allah menegur kita, agar kita tidak melampaui batas, agar kita tidak merasa hebat, agar kita banyak bersyukur, agar kita dapat merenung, tidak sombong dan kembali kepada-Nya. Sebab dengan ujian dan musibah menjadikan kita sadar bahwa kita ini lemah dan kita bukan siapa-siapa jika tanpa Allah. Tanpa teguran dari Allah Ta’ala Yang Maha Baik maka kita akan jadi sombong dan melakukan syariat. Baca juga Surat Al-Mulk Ayat 20 Teguran kepada Kafir Mekkah yang Mengandalkan Berhala Wallahu’alam wid Sumber Artikel KLIK DISINI admin2023-02-28T132749+0700 Share This Post Related Posts Page load link Go to Top

cara allah menegur hambanya