3 Tidak semua zat-zat yang terdapat dalam bahan makanan akan mengalami pencernaan. Zat berikut apabila terdapat dalam bahan makanan tidak akan mengalami pencernaan adalah. a. Amilum. b. Vitamin. c. Lemak. d. Karbohidrat. e. Protein. Jawaban: B. Pembahasan : Zat-zat makanan yang mengalami proses pencernaan adalah karbohidrat, protein, dan lemak. Enzimyang dihasilkan oleh lambung yang terlibat dalam pencernaan protein adalah.. A. Renin C. Tripsin B. Pepsin D. Amilase Bagian darah yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh adalah. A. Sel darah merah C. Keping darah B. Sel darah putih D. Plasma darah Perhatikan gambar berikut ! 7 5 8 Urutan peredaran darah kecil yang benar Ap Post a Comment Perhatikan tabel berikut! Pasangan yang benar mengenai organ ekskresi dan zat yang dihasilkan ditunjukkan oleh . A. I-D, II-B, dan IV-A B. I-D, III-C, dan IV-A C. II-C, III-B, dan IV-A D. II-A, III-B, dan IV-C E. II-C, III-B, dan IV-D Pembahasan: Hati mengeluarkan getah empedu dan urea Keadaanfisik semen yang baru dieyakulasi adalah kental. Tapi sekitar l5 menit kemudian akan mengalami pengenceran, disebut likuifaksi oleh sminin (enzim lysis) yang dihasilkan prostat.Jika pengenceran tidak wajar berarti ada ketakberesan pada kelenjar itu. KANDUNGAN SEMEN Zat yang terkandung dalam semen, ialah sebagai berikut: 1. Jadi organ yang berperan menghasilkan getah yang mengandung NaHCO3, enzim lipase, amilase, dan tripsinogen adalah pankreas (nomor 2). 12. Perhatikan gambar di bawah ini! Berdasarkan gambar, erepsin dihasilkan oleh organ yang berlabel . A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5 Jawaban: E Keterangan: 1 = hati 2 = lambung 3 = pankreas 4 = usus besar 5 = usus Sebenarnyatubuh dapat mensekresikan hormon untuk mengurangi tingginya kadar gula tersebut, namun kadang kala organ penghasil hormon tersebut rusak atau mengalami gangguan. Organ yang dimaksud adalah a. hati b. limpa c. hipotalamus d. ginjal e. pankreas Jawaban E: Kelainan yang timbul jika kekurangan hormon yang dihasilkan oleh anak ginjal . Apakah kamu lagi mencari jawaban dari pertanyaan Pasangan yang sesuai antara organ dan zat yang dihasilkannya adalah? Berikut pilihan jawabannya Paru-paru menghasilkan H2O dan Urea Kulit menghasilkan Keringat dan urobilin Hati menghasilkan Urea dan bilirubin Usus besar menghasilkan Logam dan urobilin Kunci jawabannya adalah C. Hati menghasilkan Urea dan bilirubin. Dilansir dari Ensiklopedia, Pasangan yang sesuai antara organ dan zat yang dihasilkannya adalahpasangan yang sesuai antara organ dan zat yang dihasilkannya adalah Hati menghasilkan Urea dan bilirubin. Penjelasan Kenapa jawabanya bukan A. Paru-paru menghasilkan H2O dan Urea? Nah ini nih masalahnya, setelah saya tadi mencari informasi, ternyata jawaban ini lebih tepat untuk pertanyaan yang lain. Kenapa nggak B. Kulit menghasilkan Keringat dan urobilin? Kalau kamu mau mendaptkan nilai nol bisa milih jawabannya ini, hehehe. Kenapa jawabanya C. Hati menghasilkan Urea dan bilirubin? Hal tersebut sudah tertulis secara jelas pada buku pelajaran, dan juga bisa kamu temukan di internet Terus jawaban yang D. Usus besar menghasilkan Logam dan urobilin kenapa salah? Karena menurut saya pribadi jawaban ini sudah keluar dari topik yang ditanyakan. Kesimpulan Jadi disini sudah bisa kamu simpulkan ya, jawaban yang benar adalah C. Hati menghasilkan Urea dan bilirubin. Post Views 1,071 Read Next March 6, 2022 Pilihlah 1 yang tidak termasuk dalam sel mekanoreseptor adalah? March 6, 2022 Senjata tradisional Rencong berasal dari provinsi? March 6, 2022 Berikut ini buku karya Rifaah Badawi rafi’ at-Tahtawi, kecuali? Mengenal Hormon Reproduksi pada Pria dan Wanita Beserta FungsinyaTubuh manusia terdiri dari sejumlah bagian penting, termasuk hormon reproduksi. Hormon dalam sistem reproduksi memengaruhi seksualitas dan kesuburan pada pria dan wanita. Yuk, ketahui jenis dan fungsi hormon reproduksi di bawah ini. Hormon merupakan zat kimia dalam tubuh yang membantu menjalankan fungsi tubuh Anda, termasuk pada sistem reproduksi. Hormon reproduksi manusia memainkan peranan penting dalam mendukung kerja organ seksual, menjaga kesehatan seksual, dan melansungkan proses pembuahan kehamilan. Umumnya, orang hanya mengenal testosteron sebagai hormon reproduksi pria serta estrogen dan progesteron sebagai hormon reproduksi wanita. Namun, sebenarnya masih ada lagi beberapa hormon reproduksi pria dan wanita selain ketiga hormon tersebut. 1. Gonadotropin-releasing hormone GnRH Gonadotropin-releasing hormone atau hormon GnRH adalah hormon yang berperan besar dalam menentukan kesuburan pria dan wanita. Pada masa kanak-kanak, kadar hormon ini sangat rendah. Hormon GnRH baru akan mulai meningkat setelah seseorang memasuki masa pubertas. Bagian otak bernama hipotalamus berperan memproduksi hormon GnRH. Saat beredar dalam pembuluh darah, hormon ini akan memicu pelepasan hormon dari kelenjar pituitari. Kelenjar pituitari yang berukuran sebesar kacang polong dan terletak pada bagian bawah otak ini lalu melepaskan follicle stimulating hormone FSH dan luteinizing hormone LH. Normon FSH dan LH nantinya mengontrol produksi sel telur pada wanita dan produksi sperma pada pria. 2. Follicle stimulating hormone FSH Hormon GnRH akan memicu pelepasan follicle stimulating hormone atau hormon perangsang folikel FSH dari kelenjar pituitari. Pada wanita, hormon FSH akan memastikan kelancaran siklus menstruasi. Hormon ini juga merangsang perkembangan dan kematangan sel telur dalam ovarium indung telur. Sementara pada pria, hormon reproduksi ini berperan memastikan proses pembentukan sel sperma spermatogenesis berjalan dengan baik. Sel Sertoli dalam testis membutuhkan hormon FSH untuk memproduksi protein pengikat androgen untuk membentuk sperma sehat. 3. Luteinizing hormone LH Selain dari hormon FSH, kelenjar pituitari melepaskan luteinizing hormone atau hormon luteinizing LH yang punya peranan penting dalam reproduksi pria dan wanita. Hormon LH bekerja sama dengan hormon FSH untuk merangsang ovarium menghasilkan hormon estrogen dan progesteron pada wanita. Di samping itu, hormon reproduksi wanita ini memicu ovulasi atau pelepasan sel telur matang dari ovarium menuju rahim. Nah, hormon LH juga mampu merangsang sel Leydig pada testis untuk menghasilkan testosteron yang memengaruhi produksi sperma sehat pada pria. 4. Hormon testosteron Testosteron adalah hormon seks utama yang ditemukan pada pria dan dihasilkan oleh testis. Hormon seks pria ini membantu perubahan fisik selama masa pubertas, seperti pertumbuhan penis dan testis, pertumbuhan rambut tubuh, serta membangun otot dan tulang. Selain itu, pria membutuhkan hormon testosteron dalam kadar normal untuk pembentukan sel sperma dan menghasilkan dorongan seks libido. Wanita juga memiliki hormon testosteron dalam tubuh meski jumlahnya tidak sebanyak pria. Hormon testosteron pada wanita berfungsi mengatur hasrat seksual, menjaga fungsi ovarium, hingga memelihara kesehatan tulang. 5. Hormon estrogen Terdapat dua jenis hormon reproduksi pada wanita, salah satunya adalah hormon estrogen. Estrogen dihasilkan oleh ovarium yang menghasilkan sel telur wanita. Kelenjar adrenal pada bagian atas ginjal dan jaringan lemak juga menghasilkan hormon seks wanita ini. Hormon ini membawa perubahan fisik wanita selama masa pubertas, seperti pertumbuhan payudara, rambut kemaluan, hingga mengontrol siklus menstruasi. Pria juga memiliki sedikit hormon estrogen yang memengaruhi reproduksi. Hormon ini membantu keseimbangan libido hasrat seksual, fungsi ereksi, hingga spermatogenesis. 6. Hormon progesteron Sistem reproduksi wanita juga memproduksi progesteron. Hormon ini dihasilkan korpus luteum, yakni kelenjar endokrin sementara di ovarium yang diproduksi setelah ovulasi. Progesteron berperan dalam mempersiapkan dinding rahim endometrium untuk kehamilan. Hal ini membuat dinding rahim menebal untuk menerima sel telur yang dibuahi. Hormon ini juga terus bekerja menjaga kehamilan. Hormon progesteron membantu kelancaran pemberian nutrisi dari pembuluh darah di dinding rahim ke janin. Namun bila kehamilan tidak terjadi, korpus luteum akan rusak dan kadar progesteron menurun sehingga memicu terjadinya menstruasi. Beberapa orang bisa mengalami gangguan hormon reproduksi. Ketidakseimbangan hormon menyebabkan menstruasi tidak teratur, menurunnya gairah seks, hingga masalah kesuburan. Maka dari itu, Anda harus selalu menjaga keseimbangan hormon dalam tubuh guna menjaga kesehatan sistem reproduksi. Mengonsumsi makanan sehat, rutin olahraga, berhenti merokok dan minum alkohol, serta beristirahat cukup adalah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan. Jika memiliki keluhan terkait hormon atau penyakit menular seksual, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter Anda. – Tubuh manusia memerlukan karbohidrat, protein, dan juga lemak untuk dapat berfungsi dengan baik juga bertahan hidup. Ketiga makromolekul tersebut didapat dari mengonsumsi berbagai makanan dan minuman. Namun agar makanan dan minuman dapat bermanfaat bagi tubuh, keduanya harus dipecah menjadi molekul lebih sederhana yang dapat diserap oleh tubuh. Hal tersebut disebut dengan pencernaan. Pencernaan manusia dibantu oleh berbagai jenis enzim pencernaan adalah jenis protein yang dapat mempercepat laju reaksi kimia dalam pencernaan makanan. Enzim pencernaan terdiri dari amilasi, protease, lipase, maltase, laktase, dan sukrase. Enzim yang dihasilkan oleh organ lambung yang sesuai adalah pepsin, asam klorida HCl, faktor intrinsik, mucin, gastrin, dan lipase lambung. Berikut penjelasannyaAmilase Amilase adalah enzim yang dihasilkan oleh kelenjar ludah yang dapat mengubah zat tepung menjadi zat gula. Amilase merupakan enzim pencernaan yang bertugas memecah pati atau karbohidrat menjadi gula. Amilasi diproduksi di kelenjar ludah, usus halus, dan pankreas. Amilasi yang diproduksi pada kelenjar ludah disebut dengan ptyalin. Dilansir dari Healthline, ptyalin akan aktif saat makanan masuk ke dalam mulut, mulai bekerja memecah pati dalam mulut, dan tetap aktif bahkan setelah makanan ditelan. Amilase memecah karbohidrat menjadi gula maltosa. Baca juga Apa yang Terjadi jika Salah Satu Organ Sistem Pencernaan Tidak Berfungsi? Maltase Maltase merupakan enzim pencernaan yang bertugas memecah maltase menjadi gula sederhana berupa dua molekul glukosa individu yang dapat dicerna tubuh. Maltase diproduksi oleh usus halus. Kelebihan glukosa hasil pemecahan oleh maltase dapat disimpan sebagai glikogen dalam hati. Sukrase Sukrase merupakan enzim pencernaan yang bertugas memecah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa. Sukrase diproduksi oleh usus kecil dan dapat ditemukan di sepanjang vili usus. Artikel ini mengupas tentang sistem endokrin secara mendalam, mulai dari pengertian, macam-macam kelenjar endokrin, hingga hormon yang dihasilkan beserta dengan fungsinya. — Pernahkah kamu merasa deg-degan? Oh, deg-degan kayak kalau lagi naik roller coaster gitu, ya? Pernah, pernah! Ekspresi kamu waktu naik roller coaster Sumber Eh, tapi kamu tahu nggak sih, kenapa kita bisa merasa deg-degan? Karena pengaruh hormon bukan? Yup, betul! Meningkatnya detak jantung alias deg-degan merupakan salah satu akibat dari kerja sistem endokrin, atau yang biasa disebut juga sebagai sistem hormon. Pengertian dan Fungsi Sistem Endokrin Sistem endokrin adalah sekumpulan kelenjar dan organ yang memproduksi hormon. Kelenjar pada sistem endokrin disebut juga sebagai kelenjar endokrin. Kelenjar ini akan mengeluarkan hormon langsung menuju aliran darah untuk mempengaruhi kerja organ atau jaringan lain di tubuh kita. Banyaknya organ dan juga jaringan yang kerjanya dipengaruhi oleh sistem endokrin menyebabkan fungsi dari sistem endokrin juga beragam. Kamu bisa lihat fungsi sistem endokrin pada infografik berikut. Hormon sendiri merupakan senyawa organik di dalam aliran darah yang bergerak membawa pesan kimiawi menuju sel-sel atau jaringan tubuh. Meskipun hormon ini mengalir bebas di dalam aliran darah, tapi sifat kerja hormon itu spesifik, lho. Jenis hormon tertentu hanya dapat mempengaruhi aktivitas kerja sel-sel target, jika sel-nya memiliki reseptor yang sesuai. Pengaruh hormon terhadap jaringan tubuh dapat terjadi dalam waktu singkat beberapa detik hingga beberapa tahun. Baca juga Mengenal Sistem Saraf Manusia Eits, balik lagi ke obrolan kita tadi, tubuh kita bisa merasa deg-degan karena adanya pengaruh hormon adrenalin, atau juga disebut sebagai hormon epinefrin. Hormon ini disekresikan oleh salah satu kelenjar endokrin yang bernama kelenjar adrenal yang letaknya menempel di bagian atas ginjal. Saat tubuh merasa stres, tertekan, takut, senang, atau berada dalam situasi yang menegangkan atau berbahaya, kelenjar adrenal akan melepaskan hormon adrenalin. Hormon ini membuat jantung berdetak lebih cepat dan bekerja lebih keras, sehingga membuat kewaspadaan meningkat. Nah, sekarang, kita bahas lebih lanjut tentang kelenjar endokrin, yuk! Karakteristik Kelenjar Endokrin Kelenjar endokrin memiliki beberapa karakteristik, antara lain seperti yang tercantum pada infografik berikut. Setelah tahu karakteristik kelenjar endokrin, sekarang saatnya kita mengupas tuntas macam-macam kelenjar endokrin! Macam-Macam Kelenjar Endokrin Kelenjar endokrin terdiri atas 7 macam yaitu hipofisis pituitari, tiroid, paratiroid, adrenal, pankreas, gonad, dan timus. Ketujuh macam ini dibedakan berdasarkan letaknya. Sekarang, kita bahas ketujuh macam kelenjar endokrin tersebut satu per satu, yuk! Hipofisis Pituitari Kelenjar hipofisis merupakan kelenjar endokrin yang terbesar. Kelenjar ini disebut master of gland karena mempengaruhi aktivitas kelenjar yang lain. Hipofisis terbagi menjadi tiga lobus, masing-masing lobus mengeluarkan beberapa hormon yang berbeda. Untuk lebih jelasnya, kamu bisa lihat di infografik berikut. Manusia dapat mengalami kelainan pada kelenjar endokrin, termasuk kelenjar hipofisis yang dapat menyebabkan terjadinya hiposekresi atau hipersekresi hormon yang diproduksinya. Hipersekresi adalah sekresi hormon yang berlebihan. Sebaliknya, hiposekresi merupakan sekresi hormon yang terlalu sedikit. Kelainan pada kelenjar hipofisis salah satunya yaitu gigantisme tubuh raksasa. Gigantisme disebabkan oleh hipersekresi Growth Hormone GH. Selain itu, ada juga dwarfisme kekerdilan yang disebabkan oleh hiposekresi Growth Hormone GH. Tiroid Kelenjar Gondok Kelenjar tiroid menghasilkan tiga hormon yaitu tiroksin, triidotironin, dan kalsitonin. Fungsi ketiga hormon tersebut dirangkum dalam infografik berikut. Kelainan pada kelenjar tiroid salah satunya yaitu morbus basedowi grave disease. Morbus basedowi merupakan penyakit gangguan imunitas yang menyebabkan hipersekresi hormon tiroid. Selain itu, ada juga kretinisme kekerdilan dengan kemunduran mental, yang merupakan kelainan akibat hiposekresi hormon tiroid. Paratiroid Kelenjar Anak Gondok Kelenjar paratiroid hanya menyekresi satu hormon saja, yaitu parathormon. Parathormon berfungsi mengendalikan kadar kalsium dalam darah. Kelainan pada kelenjar paratiroid salah satunya yaitu hipersekresi parathormon. Hipersekresi parathormon memicu pelepasan kalsium dari tulang ke darah, sehingga kadar kalsium darah menjadi tinggi namun tulang menjadi rapuh. Selain itu, ada pula hiposekresi parathormon yang dapat mengakibatkan kadar kalsium dalam darah menurun, sehingga menyebabkan sensitivitas sel saraf semakin meningkat dan memicu kejang. Adrenal Suprarenalis / Kelenjar Anak Ginjal Kelenjar adrenal terdiri atas dua bagian, yaitu bagian kulit korteks dan bagian dalam medula. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar ini beserta dengan fungsinya dapat dilihat pada infografik berikut. Kelainan pada kelenjar adrenal salah satunya yaitu virilisme. Virilisme ditandai dengan tumbuhnya rambut wajah kumis/jenggot pada wanita. Kelainan ini disebabkan oleh hipersekresi hormon androgen. Selain itu, ada juga penyakit addison, yang disebabkan oleh hiposekresi hormon adrenalin. Pankreas Pulau-Pulau Langerhans Pada organ pankreas, tersebar kelompok kecil sel-sel yang kaya akan pembuluh darah. Kelompok kecil sel-sel inilah yang disebut sebagai kelenjar pankreas atau pulau-pulau Langerhans. Kelenjar pankreas menghasilkan dua hormon yaitu insulin dan glukogen. Kelainan pada kelenjar pankreas dapat mengakibatkan penyakit diabetes mellitus atau biasa disebut kencing manis. Diabetes mellitus ini bisa timbul karena hiposekresi hormon insulin yang menyebabkan kadar gula dalam darah yang terlalu tinggi. Gonad Kelenjar Kelamin Kelenjar gonad dibedakan menjadi kelenjar gonad pada wanita dan kelenjar gonad pada pria. Kelenjar gonad pada wanita yaitu ovarium, sedangkan kelenjar gonad pada pria yaitu testis. Hormon yang dihasilkan kelenjar ini dapat dilihat dalam infografik berikut. Kelainan pada kelenjar gonad salah satunya yaitu hipogonadisme. Kelainan ini disebabkan oleh hiposekresi hormon yang diproduksi kelenjar gonad. Hipogonadisme pada pria terjadi jika hormon testosteronnya terlalu rendah, sedangkan pada wanita terjadi jika hormon estrogen dan progesteronnya terlalu rendah. Timus Kacangan Kelenjar timus terdiri atas dua lobus berwarna kemerah-merahan. Pada bayi yang baru lahir, bentuk kelenjar timus sangat kecil, beratnya hanya sekitar 10 gram. Kemudian, ukurannya akan bertambah besar pada masa remaja/pubertas, menjadi sekitar 30-40 gram. Namun, setelah dewasa kelenjar timus akan berangsur-angsur menyusut. Hormon yang disekresikan oleh kelenjar timus dapat kamu lihat pada infografik berikut. Kelenjar timus dapat mengalami kelainan seperti halnya kelenjar endokrin yang lain. Beberapa kelainan yang dapat terjadi pada kelenjar timus yaitu hipoplasia timus, hiperplasia timus, kista timus, dan timoma. Itu tadi pembahasan lengkap tentang sistem endokrin, mulai dari pengertian, macam-macam kelenjar endokrin, hingga hormon yang dihasilkan beserta dengan fungsinya. Terima kasih sudah membaca sampai selesai! Jika kamu butuh materi yang lain, kamu bisa klik banner di bawah ini untuk meluncur ke ruangbelajar! Referensi Purnomo, dkk. 2009. Biologi Kelas XI untuk SMA dan MA. Jakarta Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. lrnaningtyas, dan lstiadi, Y. 2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta Penerbit Erlangga. Sumber Gambar GIF Cats Riding Roller Coaster’ [Daring]. Tautan Diakses 16 Juni 2021 Bioteknologi kovensional adalah bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme secara utuh untuk menghasilkan produk dan umumnya menggunakan prinsip fermentasi dalam produksinya. Acetobacter xylinum merupakan bakteri berperan dalam pembuatan nata de coco dengan mengubah gula pada air kelapa menjadi selulosa. Selulosa yang terbentuk itulah yang kita kenal dengan nata de coco. Lactobacillus bulgaricus merupakan bakteri yang berperan dalam pembuatan yoghurt. Lactobacillus bulgaricus melakukan fermentasi dengan mengubah laktosa pada susu menjadi asam laktat. Proses ini membuat yoghurt memiliki rasa asam dan konsistensi yang kental. Streptococcus lactis merupakan salah satu jenis bakteri yang berperan dalam pembuatan keju. Streptococcus lactis penamaan baru menjadi Lactococcus lactis mengubah laktosa pada susu menjadi asam laktat. Asam laktat akan menggumpalkan protein susu kasein sehingga terbentuk dadih susu. Dadih ini selanjutnya diproses sampai terbentuk keju. Penicillium notatum merupakan fungi yang berperan dalam pembuatan antibiotik penisilin. Chlorella merupakan alga yang berperan dalam produksi protein sel tunggal PST. Dengan demikian, pasangan yang tepat antara mikroorganisme dan produk yang dihasilkan ditunjukkan nomor 1, 2, dan 3.

pasangan yang sesuai antara organ dan zat yang dihasilkan adalah