Dalam agama Islam, kepercayaan terhadap kehendak Allah dan kehendak manusia merupakan suatu keyakinan yang sangat penting. Kehendak Allah dianggap sebagai suatu kehendak absolut yang harus diikuti oleh manusia. Namun, manusia juga diberikan kebebasan untuk memilih tindakan mereka sendiri. 2. Kemampuan dasar Manusia, Pikiran, Perasaan, Kehendak, dan Tindakan. Roh, jiwa, dan raga tak terpisahkan dan menjadi satu kesatuan did ala tubuh kita. Kita bukanlah seperti robot, pribadi yang tak bernyawa, tetapi mempunyai pikiran, perasaan, kehendak, dan tindakan. Karena mempunyai pikiran, prasaan, kehendak, dan tindakan inilah yang membuat hidup dan kehidupan; maka Kerajaan Allah akan berbeda untuk setiap komunitas masyarakat; mempunyai batas-batas geografis dan sosial dan budaya; dan mereka atau siapapun di luar batas-batas itu, tidak termasuk dalam Kerajaan Allah; jadi ada perbedaan antara manusia di dalam dan luar Kerajaan Allah. Adapun ketika menafsirkan surat al-An’am ayat 111 ia menjelaskan hal yang senada dengan pernyataan sebelumnya yang pada prinsipnya Muh}ammad „Abduh berpendapat bahwa kehendak dan kekuasaan Allah itu tidak absolut walaupun tidak menutup kemungkinan terjadinya sesuatu itu terjadi diluar sunnah, syariat, dan akal manusia atau istilah khariq al manusia bertujuan untuk mendapatkan kenikmatan dan keinginan berseronok serta menjadi motivasi utama yang mendorong manusia melakukan sesuatu perbuatan. Hobbes juga berpendapat bahawa yang dinamakan baik itu apabila memenuhi kehendak nafsu manusia. Ia sama sekali tidak ada kaitan dengan kepercayaan-kepercayaan agama atau metafizik Ia memperlihatkan bahwa orang yang menerima Kristus Yesus dengan memperlihatkan iman akan namanya, diberi ”hak untuk menjadi anak-anak Allah, . . . [karena] dilahirkan, bukan dari darah atau dari kehendak daging atau dari kehendak manusia, tetapi dari Allah”. .

perbezaan kehendak allah dan kehendak manusia